Kenali Penyakit Kulit yang tidak Menular – Ada berbagai jenis penyakit kulit yang tidak menular dan masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Beberapa penyakit kulit ini memang tidak berbahaya, namun ada juga yang perlu dikenali sejak dini agar bisa segera diobati sebelum menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Kenali Penyakit Kulit yang tidak Menular

Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dan berfungsi sebagai pelindung atau pelindung tubuh dari berbagai benda asing, seperti debu, bahan kimia, sinar matahari (sinar UV), hingga virus dan kuman. Karena peran ini, kulit bisa rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, mulai dari infeksi, iritasi, alergi, hingga peradangan atau cedera.

Penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi, baik virus, bakteri, maupun jamur, umumnya menular. Namun, penyakit kulit yang disebabkan oleh penyebab selain infeksi biasanya tidak menular.

Namun penyakit kulit tidak menular dapat menimbulkan keluhan yang mengganggu, seperti gatal-gatal, benjolan, ruam kulit, kulit kering, atau perubahan warna kulit yang mengganggu penampilan.

Berbagai Jenis Penyakit Kulit Tidak Menular

Berikut beberapa jenis penyakit kulit tidak menular yang penting untuk Anda ketahui:

  1. Dermatitis

Dermatitis adalah penyakit kulit yang terjadi karena peradangan atau iritasi pada kulit. Penyakit kulit tidak menular ini dapat menimbulkan keluhan gatal-gatal, kulit kering, benjol, atau ruam.

Ada beberapa jenis dermatitis, yaitu dermatitis atopik atau eksim, dermatitis kontak iritan dan alergi, serta dermatitis seboroik. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja pada usia berapa pun, termasuk bayi.

Eksim dan dermatitis kontak alergi umumnya lebih berisiko pada orang yang memiliki riwayat alergi, asma, atau riwayat keluarga dengan penyakit serupa. Sedangkan dermatitis kontak iritan lebih berisiko pada orang yang sering terpapar benda atau bahan kimia yang mengiritasi kulit, seperti bahan kimia keras, alkohol, deterjen, atau limbah industri.

  1. Psoriasis

Penyakit kulit tidak menular berikutnya adalah psoriasis. Kondisi ini ditandai dengan bercak merah, bersisik, berkerak, dan gatal pada kulit. Psoriasis dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering terjadi pada lutut, telapak kaki, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.

Psoriasis dapat melebar dalam beberapa minggu, mereda untuk beberapa saat, dan kemudian dapat muncul kembali. Penyakit ini umumnya bersifat herediter.

Pada penderita psoriasis, gejala penyakit ini biasanya bisa muncul atau kambuh karena beberapa faktor, mulai dari infeksi kulit, cuaca, luka atau luka pada kulit, stres, merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, hingga penggunaan obat-obatan tertentu.

  1. Vitiligo

Vitiligo adalah penyakit kulit tidak menular yang ditandai dengan memudarnya warna kulit di sekitar tangan, wajah, leher, mata, atau alat kelamin. Selain di kulit, vitiligo juga biasanya terjadi di rambut dan bagian dalam mulut.

Kondisi ini dapat terjadi ketika sel melanosit yang memproduksi melanin atau pewarna alami kulit berhenti bekerja, sehingga menghasilkan kulit atau rambut yang lebih terang atau lebih putih.

Penyebabnya bisa karena berbagai hal, antara lain gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit autoimun, faktor keturunan, paparan sinar matahari yang berlebihan, atau riwayat kontak dengan bahan kimia tertentu dalam jangka waktu lama.

  1. Rosasea

Rosacea adalah penyakit kulit tidak menular yang muncul berupa kemerahan di area wajah, tepatnya di sekitar hidung, pipi, dahi, dan dagu. Rosacea juga biasanya akan menyebabkan munculnya benjolan merah kecil berisi nanah. Benjolan ini bisa mirip dengan jerawat.

Selain itu, rosacea juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti kulit kering, bengkak, mata kering dan bengkak, serta hidung yang membesar. Biasanya gejala rosacea berlangsung selama berminggu-minggu dan kemudian menghilang untuk sementara waktu.

Meski bisa menyerang siapa saja, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun dan berkulit putih. Hingga saat ini penyebab rosacea belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena faktor keturunan dan lingkungan, seperti sering terpapar sinar matahari.

Gejala rosacea juga dapat dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk konsumsi makanan pedas atau minuman beralkohol, suhu ekstrem, sinar matahari atau angin, stres, efek samping obat tertentu, dan produk kosmetik.

  1. Melasma

Melasma adalah salah satu masalah kulit yang paling umum, terutama bagi ibu hamil. Penyakit kulit tidak menular ini ditandai dengan bercak atau bintik yang lebih gelap dari warna kulit. Biasanya bercak hitam ini muncul di wajah atau area tubuh lainnya yang sering terkena sinar matahari.

Melasma bisa terjadi karena sel melanosit di kulit memproduksi terlalu banyak pigmen alami kulit. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari faktor keturunan, perubahan hormonal, paparan sinar matahari, hingga produk kosmetik.

Mungkin itu saja informasi yang dapat kami sampaikan untuk Anda semua, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda semua. Untuk menderita penyakit fistula ani, Anda dapat membaca informasi mengenai cara mengobati fistula ani.