Mengenal Seputar Dokter Bedah – Dokter penyakit dalam dengan dokter spesialis bedah tujuannya sama – sama membantu mengobati atau menyembuhkan pasien. Namun, dokter penyakit dalam dengan gelar SpPd belum berhak melakukan tindakan operasi kecuali dokter tersebut sudah menyelesaikan pendidikan spesialis ilmu bedah. Dokter penyakit dalam berkutik dengan tindakan medis seperti mengevaluasi gejala pasien, memberikan pelayanan preventif dasar, melakukan pemerikasaan fisik seperti EKG, memberikan pengobatan, dan memberikan penanganan dalam keadaan kritis.

Sedangkan dokter bedah merupakan dokter spesialis yang mengobati penyakit, cedera, sampai dengan kondisi gawat darurat pada tubuh manusia melalui metode bedah dan obat – obatan. Tentu dokter bedah dengan gelar Sp.B sudah pasti menyelesaikan pendidikan spesialis ilmu bedah, jadi dokter bedah berhak melakukan tindakan operasi atau bedah.

Mengenal Seputar Dokter Bedah

Dalam menangani atau melakukan pembedahan, seorang dokter ahli bedah digestif khusus melakukan bedah pada sistem pencernaan mendapat rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis yang berkaitan dengan kondisi pasien, di mana pasien membutuhkan tindakan bedah. Barulah dokter ahli bedah digestif melakukan bedah sesuai dengan prosedur pembedahan.

Dokter ahli bedah digestif mendapati gelar Sp.BKBD menjelaskan bahwa dokter tersebut sudah lebih dikhususkan melakukan tindakan bedah pada sistem pencernaan. Penyakit yang termasuk kedalam sistem pencernaan kanker usus, kanker hati, usus buntu, batu empedu, dan lain sebgainya.

Tindakan Medis Dokter Spesialis Bedah

Sudah dijelaskan beberapa yang dilakukan oleh seorang dokter penyakit dalam. Berikut beberapa tindakan dokter spesialis bedah, yaitu:

  • Memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi kepada pasien terkait penyakit yang diderita.
  • Melakukan diagnosis berdasarkan pada hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
  • Melakuan Biopsi yaitu pengambilan sampel jaringan dalam tubuh, misalnya adanya benjolan pada tulang, kulit, usus atau kelenjar getah bening. Di mana jaringan tersebut akan di bawa ke lab untuk di analisa dan menentukan diagnosis penyakit pasien.
  • Melakukan terapi dalam bentuk bedah invasif maupun minimal invasif beserta penanggulangannya.
  • Melakukan pembedahan pada usus buntu, hernia, mastektomi, kolektomi, pengangkatan kandung empedu dengan dokter spesialis batu empedu, dan amputasi.
  • Bedah emergensi
  • Pembuatan akses untuk prosedur cuci darah
  • Melakukan perawatan luka termasuk luka bakar, luka infeksi, dan pasca operasi.
  • Melakukan perawatan sebelum maupun sesudah bedah dan merencanakan terapi rehabilitasi kasus bedah.

Pemeriksaaan Penunjang Sebelum Operasi

Sebelum dokter ahli bedah digestif melakukan operasi, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar operasi berjalan sesuai dengan diagnosis. Berikut pemeriksaan yang biasanya dilakukan sebelum memulai operasi, yaitu :

  1. Pemeriksaan fisik lengkap
  2. Tes laboratorium
  3. EKG untuk menilai kerja jantung pasien
  4. Endoskopi untuk melihat bagian dalam perut, sama hal nya seperti biopsi
  5. Rontgen, CT – Scan, MRI, dan PET – scan

Perlu anda ingat, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis bedah Jakarta atau dokter spesialis tangerang untuk dilakukan tindakan dengan cepat. Menunda pemeriksaan berarti anda mengizinkan penyakit dalam tubuh anda berkembang. Sedangkan pemeriksaan yang cepat maka penyakit terdeteksi lebih dini, tingkat kesembuhan pun akan semakin tinggi.

Tapi lebih baik mulai saat ini, anda tanamkan dalam diri anda pola hidup yang sehat. Keinginan untuk tetap sehat dapat memberikan semangat anda dalam mengurangi pola hidup yang tidak sehat. Anda bisa karena terbiasa, jadi biasakan untuk mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan rajinlah berolahraga untuk menyegarkan sirkulasi dalam tubuh anda.